Suatu hari Luqman Hakim ditanya oleh seseorang "Maukah engkau diangkat oleh Allah menjadi khalifah?"
Ahli hikmah itu menjawab "Bila Tuhan menyuruhku memilih, aku lebih suka kebebasan daripada menerima cobaan. Namun kalau Tuhan menetapkan atas diriku, aku pun mendengar dan patuh kalau Allah melakukan itu terhadap diriku'.
Ketika ditanya lag! mengapa dia berkata begitu, Luqman pun mengemukakan alasannya "Sesungguhnya penguasa meski dalam keadaan paling buruk dan kritis sekalipun, ia tetap dikerumuni orang dari berbagai jurusan. Kalau nasibnya baik maka untunglah dia bisa seiamat. Namun sebaiiknya, kaiau dia ketiru bertindak, dia tersesat dari jalan surga".
Suatu hari dia berkata kepada anaknya: Hai anakku, lakukanlah enam prinsip yang bisa memberikan kemaslahatan dirimu, baik
mengenai agamamu maupun duniamu :
Prinsip pertama, laksanakanlah kepentinganmu hingga selesai, jangan peduli orang lain dan tak usah kamu dengar perkataan dan cemoohan mereka. Sebab bagaimanapun kamu tak akan bisa membuat semua lega. Keridhaan semua orang adalah cita-cita yang tak mungkin terwujud.
Prinsip kedua, majulah terus kalau engkau yakin pro¬gram-program yang akan dilakukan itii benar.
Prinsip ketiga, memilih tim kerja yang terbaik. "Hai anakku, janganlah kamu kirim seorang utusan yang bodoh. Bila tak ada seorangpun yang terbaik, maka jadilah kamu delegasi dirimu sendiri".
Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah Saw "Ma suatu urusan diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya, tunggulah saat kehancurannya'.
Prinsip keempat, mengangkat tim penasihat yang berpengalaman.
"Anakku mintalah saran dari orang yang telah banyak berpengalaman. Karena, dia akan memberi pandangan kepadamu berdasarkan pengalaman yang telah dia bayar mahal, sedangkan kamu tinggal mengambilnya saja tanpa membayar sepeser pun" kata Luqman kepada anaknya.
Prinsip kelima, penguasa harus mendekati kalangan ulama, mendengar pandangan dan nasihat mereka dengan sebaik-baiknya. Kata Luqman "Hai anakku bergaullah dengan para ulama dan rapatkanlah kedua lututmu ke dekat mereka. Sesungguhnya Allah menghidupkan hati dengan cahaya hikmah, sebagaimana menghidupkan tanah dengan hujan yang deras".
Prinsip keenam, mengutafnakan hal-hal yang menyangkut hidup orang banyak, seperti menyediakan dan mendistribusikan bahan pokok, menciptakan lapangan kerja, kebebasan dan demokrasi.
No comments:
Post a Comment