Salat itu laksana seutas tatipanjang dalam galaksi. Fungsinya sebagai pijakan.penuntun, penjaga dan penguat garis orbit hingga akhir hayat. Janganpernah lepaskantali itu, karena akan berakibat terbentuknya meteor-meteor yang beterbangan tak tentu arah
mencermati untaian kata-kata ini menimbulkan suatu tanya, apakah selama ini kita tidak melalaikan salat? Tidak hanya lalai ketika dalam pelaksanaan salat itu sendiri, mulai dari takbiratul ihram hingga salam, tetapi juga melalaikan pesan-pesaa atau nilai-nilai salat dalam perilaku hidup kita
Dampak salat sedikit sekali yang membekas dalam keseharian kita. Akibamya tatanan hidup kita sebagai urnat Islam tak tentu arah.Contohnya norma dan budaya kehidupan kita yang telah lepas dari tuntunan syariah. Keadaan ini diibaratkan laksana system tata surya yang telah kacau akibat garis orbit yang tak dipatuhi benda-benda angkasa. Ini terjadi nanti ketika hari kiamat tiba. Keadaan ini mengakibatkan banyak meteor berhamburan tak tentu arah.
Sejatinya salat yang kita lakukan mengikat perjalanan hidup seorang hamba menjadi mukmin yang muttaqin, mukmin yang berjuang menegakkan syariah dengan bermodalkan akhlakul karimah, Bila irii kita lakukan, maka perlaku salat kita laksana benda-benda angkasa yang sejak diciptakan hingga kini msih mengikuti aturan PenciptaNya.
Mereka bergerak dengan orbitnya masing-masing, serasi dan damai.
"'Dialah' Allah yang menciptakan tujuh langit berlapis-lapis, Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah yang kamu lihat yang tidak seimbang? Kemudian pandanglah sekali iagi, niscaya penglihatanmu akan kembali kepadamu dengan tidak menemukan sesuatu cacat dan penglihatanmu ituppun dalarn keadaan payah." (QS. Al-Mulk2-3)
Perwujudan karakter ahli salat tergambar daiam perilaku hidup para sahabat Nabi SAW, Di antara sekian banyak perilaku sahabat adalah meskipun badan mereka di dunia, namun jiwa mereka telah mengembara kea lam akhirat. Idealnya kita mesti meneladani mereka. Sifat terpuji ini antara lain terukir dengari tidak adanya keinginan untuk melakukan maksiat, walalupun hanya dosa kecil, karena sudah terlihat murka Allah SWT.
Sementara itu, ketika berangan-angan untuk berbuat taat, berusaha menyegerakannya karena hadiah Allah SWT berupa surge dan ridhaNya sudah terlihat pula dengan bilangan nikmat yang tak terkirakan.
Sungguh, alangkah naifnya jika mengaku sebagai pengikut Nabi SAW, tetapi daiam keseharian justru kita yang melecehkan ajaran-ajarannya Ungkapan ini bukan Iagi sekedar pernyataan, tetapi sudah menjadi kenyataan.
Apakah wajar apabila suatu bangsa yang mayoritas muslirn. mendapati rankitig pertama dalam hal tradisi korupsi, pornografi dan pornoaksi? Bukankah mereka juga salat dan menjalankan ritual ibadah lainnya? Mungkin seiama ini salat yang kita iakukan baru sekedar memenuhi kewajiban. Salat yang kita laksanakan acapkali sebagai tugas yang memberatkan.
Bagi pelaku yang salat seperti ini, maka akan menghasilkan keterpaksaan, sehingga nilai salatnya umurnnya tidak membekas daiam keseharian. Daiam kasus ini, 14 abad silam, Rasullullah S AW menerangkan bahwa , "Akan datang satu masa atas manusia, mereka melakukan salat namun hakekatnyna mereka tidak salat" (HR. Imam Ahmad).
Dalam sebuah hadis dinyatakan bahwa salat adalah sebuah mi'raj (perjalanan indah dan suci) orang-orang beriman. Di daiam perjalanan ini, Rasulullah SAW menerima hadiah terbesar daiam hidupnya, yakni salat lima waktu daiam sehari. Bahkan saat menerima hadiah ini, malaikat Jibril sekalipun tidak marnpu mengiringi beliau menemui Allah SWT.
Hadiah ini adalah special. Oleh karena itu, bagi penerimanya pun otomatis menjadi hamba yang special di hadapan PenciptaNya. Tentunya tidak hanya Rasulullah SAW, semoga juga kepada para pengikutnya, dari para sahabat setia beliau, para tabiin, hingga sampai kepada kita yang berusaha sungguh-sungguh untuk menjadi manusia terbaik. Hal ini Insya
Allah akan terwujud dengan meraih derajat salat khusyu.
Allah SWT. berfirman : "Sungguh beuntung para hamba yang beriman. Mereka adalah yang mewujudkan salat khusyu.'' (QS. Al-Mukminun:l-2) Adapun peraih salat khusyu' disebutkan dalam Al-Quran dengan bercirikan : "Bahwa mereka meyakini akan menemui Tuharuiya dan akan kembali kepadaNya).
Pelaku salat khusyu'selalu merasakan kemesraan hidup dengan selalu berjumpa kekasihnya yakni Allah SWT. Selain itu, yang bersangkutan selalu raerasa ditatap oleh Allah SWT dalam setiap aktifitas kehidupannya. Okeh karena itu, adalah mustahil bila pelaku salat seperti ini melakukan pelanggaran syariah dengan sengaja, la merasa nikmat dengan taat dan merasa tersiksa dengan bermaksiat. Subhanallah.
Ciri lain pelaku salat kkhusyu' adalah dengan menjadikan salat sebagai kebutuhan hidup, yang dalam Al-Quran disebutkan bahwa sabar dan salat sebagai isti'anah (media memohon pertolongan Allah) (QS. Al-Baqarah:45 dan 153). Ciri ini sungguh di luar kebiasaan kita pada umumnya, yang mennganggap salat hanya sekedar kewajiban, . .bahkan. memberatkan.
Bagi pelaku salat khusyu', salat benar-benar menjadi ruh energy kehidupannya. Tanpa salat, hidupnya seakan tak berarti,Deniikian kiranya bahwajiwa salat sudah mengakar pada diri mereka, Salat dan diri mereka sudah menyatu. Akibatnya, dimanapun mereka bergerak. Disitu pula nilai salat hadir.
Contoh kongkrit pelaku salat khusyuk ,telah menjadikan agenda hariannya berawal dengan terbiasanya salat malam". ,[tahajud] salat itu meskipun nilainya sunnah, namun mereka sudah menjadikau kewajiban untuk diri dan keluarganya. Hal ini terjadi karena mereka sudah merasakan lezat dan manfaatnya yang dahsyat. Dalam sebuah hadis dinyatakan ,Biasakan bagimu salat malam. Karena sesungguhnya salat ini sudah menjadi tradisi amalan orang-orang saleh sebelummu. Berikumya. ia menjadikan lebih dekatnya ksmu kepada Tuhanmu, menjadi penghancur segala kesalahan, menjadi imunisasi dari dosa, dan menjadi penyembuh dari penyakit jasad?"
(Oleh: Ir. Achmad Nawawi MA.)
No comments:
Post a Comment